BROWNIES MACARU
CONTAC/WA: 085205409433
FB, like and follow: https://www.facebook.com/browniesmacaru/
![]() |
Rima Rahmaniah menunjukan brownies yang baru saja di buatnya |
Mataram, - Di jaman sekarang, berbisnis tidak harus dilakukan di tempat dan lokasi tertentu yang notabene stategis dengan mengeluarkan biaya mahal. Namun bisa dilakukan di mana saja, bahkan bisa dilakukan di rumah sekalipun. Seperti yang dilakoni seorang dosen di salah satu Perguruan Tinggi di Kota Mataram ini, yang menggeluti bisnis kuliner berupa brownies di rumahnya.
Saat ini jajanan brownies sudah menjadi primadona di pasaran, sehingga momen inilah yang menjadi salah satu alasan dosen muda, Rima Rahmania yang tinggal di BTN Mavilla Lombok Barat ini mengambil peluang untuk menjual brownies buatan sendiri.
Beranjak dari sekedar hobi membuat jajanan untuk konsumsi sendiri. Selain itu rasa ingin tahu dan mau belajar membuat berbagai macam jajanan mengantarkannya untuk membuat kue brownies ‘Caru’. Kini, melihat dan mencicipi peluang yang ada, iapun mulai serius menekuni bisnisnya.
![]() |
brownies macaru |
Awalnya tergelitik! Setelah selesai membuat brownies, ia lalu posting di berbagai media sosial. Tak dinyana, respon masyarakat pengguna Medsos sangat antusias. Terbukti, orderan baik perorangan hingga kantoran mulai diterimanya sejak itu.
(Baca Juga: EDISI BISNIS: MENIKMATI SENSASI BROWNIES KHAS MBOJO
Pembuatan brownies ‘Caru” ini, kata Rima, tidak terlalu sulit dan hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam, dengan biaya produksi cukup murah. Brownies ‘Caru” ini ia bandrol dengan harga terjangkau, yaitu Rp. 35 ribu per buahnya. Dalam sehari Rima mampu menjual 10 hingga 20 brownies.
Sementara dukungan dari berbagai pihak sangat membantu dirinya. Mulai dari bimbingan hingga dukungan moril. “Ke depannya, saya akan selalu belajar untuk memperkaya varian rasa, sehingga konsumen bebas memilih sesuai keinginannya.” Ujar Rima.
![]() |
brownies macaru |
Dosen muda ini mengaku menggeluti bisnis ini cukup menjanjikan. Mulai dari varian rasa yang enak juga menyehatkan. Karena bahannya tidak dicampur perwarna maupun pengawet. Selain itu permintaan pasar juga cukup tinggi. Nyatanya, baru sebulan mulai, hasilnya sangat membantu perekonomian keluarga.
Karena itu, ia berharap usahanya bisa berkembang. Tidak hanya dalam skala rumahan, tapi bisa berkembang dalam skala usaha yang lebih besar lagi. dikutip dari porosntb.com